ETHNIC RUNAWAY goes to BATULICIN-KOTABARU

Helow selamat pagi, siang, sore, malam..

Kali ini gue pengen cerita tentang liburan semester gue yang baru aja kelar hiks hiks. Jadi dari pertengahan Januari sampai awal Februari kemarin, sebagai mahasiswa gue juga mengalami yang namanya libur semester. Nah, berhubung ini libur semester ganjil, jadi waktu liburnya juga cuman 2 minggu.

Di awal-awal minggu gue udah bosen karena cuma hibernasi di rumah doang, gak ada yang ngajakin kemana gitu *kodeeee . Dan tiba-tiba gue teringat sesuatu, sebuah rencana liburan gue bareng best-friend gue yang paling asoy haha. Jadi ceritanya waktu semester 3 kemarin gue dan temen-temen disibukkan sama jadwal kuliah yang gila-gilaan padatnya. Kebetulan gue ambil 24 sks, dan kuliah dari sabtu-minggu, ditambah lagi dalam 1 minggu ada 5 praktikum yang harus dibikin laporan dari masing-masing praktikum itu sendiri *mati*. Begitulah ritme kerja mahasiswa gue selama satu semester kemarin, dan itu juga yang bikin pikiran, batin, jiwa , raga, gue sama sohib-sohib gue sumpek abissss. Tiba-tiba tercetuslah sebuah ide, ntar waktu liburan semester ini kepengen liburan ke daerah asal salah satu sohib gue bernama Pia, yaitu ke Batulicin.

Well sebelumnya, Batulicin itu adalah salah satu nama daerah yang ada di Kalimantan Selatan. Bukan.. Bukan karena batu disana licin-licin, lantas nama daerahnya jadi Batulicin.. Batulicin sendiri adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan pusat pemerintahan(ibu kota) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Dimana itu letaknya Batulicin di peta Kalimantan Selatan ? Silahkan buka atlas anda dan tengoklah dibagian kanan paling bawah, kira-kira disitulah Batulicin berada.

Balik ke trip gue dan ke-empat sohib gue bernama Anis, Wenie, Ara, dan Pia. Saat itu kami memutuskan berangkat menuju Batulicin Jumat tepat jam 7 pagi dengan menumpang mobil Abah Pia (Abah=Ayah). Pagi-pagi bangeeett kami udah dijemput bak putri raja. 

Ini waktu kepengen mengamankan salah satu barang berharga yaitu motor, yang bakalan ditinggal selama beberapa hari, alhasil dimasukin ke dalam kamar kos deh.

kiri-kanan (Pipit[gue], wenie, ara, pia)

Perjalanan dari Banjarbaru ke Batulicin kira-kira sekitar 4 jam ditempuh dengan mobil. Selama 4 jam itu banyak banget hal-hal absurd yang gue sama sohib-sohib gue lakuin di dalam mobil. Tapi kasian buat satu temen gue, si Ara yang ternyata dia pemabuk berat. Ditambah lagi medan yang kami lalui cukup ekstrim, berkelok-kelok dan naik turun. Si Amang Uji pun bak seorang driver profesional yang mengemudikan mobilnya tanpa sadar salah satu penumpangnya dibelakang udah mabuk berat. Dan akhirnya Ara pun cuman bisa diem anteng dan lama-lama tidur.

kiri-kanan depan (ara, pipit, pia)

kiri-kanan belakang(wenie, anis)

Sebelum Ara mabok

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 5 jam, kami mampir dulu ke SPBU di daerah Angsana karena saat itu hari Jumat dan Abah Pia beserta Amang Uji musti ke mesjid buat sholat Jum'at. Anteng deh gue sama mereka di SPBU, makan siang, sholat, trus tiduran bentar ngelurusuin punggung setelah hampir 5 jam duduk di mobil. Nggak lama setelahnya, mereka datang dan kami pun dijemput kembali.. 

Tujuan pertama kami saat itu adalah Pantai Angsana !! 

Pantai Angsana adalah sebuah pantai yang terletak di Kecamatan Sungai Danau Kabupaten Tanah Bumbu. Objek wisata pantai ini masih belum ramai pengunjung, jadi ibaratnya ini pantai masih 'perawan'. Pantai ini terkenal dengan pasir putih dan keindahan pesona alam bawah laut yang luar biasa. Sesampainya disana kami berlima langsung loncat-loncat girang karena memang kami sukaa banget ama yang namanya pantai. Terlebih lagi saat itu cuma ada kami berlima di pantai itu, nggak ada siapapun. Berasa private island deh hehehe.

Pantai Angsana (hasil ambilan pakai henpon pintar)

Sebetulnya di pantai ini kita bisa Snorkling dan diving lihat terumbu karang. Dan hebatnya, terumbu karang di Pantai Angsana ini punya kemiripan dengan terumbu karang yang ada di Bunaken, Sulawesi Utara. Jarak tempuh dari pesisir pantai menuju tempat snorkling dan diving kira-kira sekitar 30 menit  dengan mengendarai klotok. FYI, klotok adalah sejenis kapal kecil yang ada di Kalimantan. Tapi yah emang mungkin karena apes, saat itu nggak ada klotok yang bisa membawa kami ke tengah laut buat snorkling dan diving huhuu. Jadilah kami cuma berfoto-foto ria..

kiri-kanan (wenie,pia,pipit,ara,anis)

Gue sendirian menanti datangnya *tiba-tiba teks hilang*

kiri-kanan (ara,pipit[gue],wenie,anis,pia)

Oke, setelah puas berfoto-foto, kami pun merasakan yang namanya kelelahan dan kami memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Batulicin, destinasi yang sesungguhnya. Di perjalanan pulang ini kami lebih memilih untuk tidur !!

Ternyataaa perjalanan kami belum stop sampai disitu, ditengah jalan menuju Batulicin, Abah Pia yang baik hati mengajak kami menikmati sore di tepi Pantai Pagatan. Pantai Pagatan sendiri terletak di Kecamatan Kusam Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.

Sambil menunggu pesanan cemilan kami, yaitu jagung bakar, es nyiur (es kelapa), dan pisang gapit. Kami pun ber selfie ria di tepi pantai..

Tepian Pantai Pagatan dari Jalan Trans Kalimantan

kiri-kanan (wenie, pipit,ara,anis)

selfie-selfie-an

Ohya, pantai ini juga memiliki ritual khas nelayan keturunan Bugis yang biasanya disebut dengan Maccera tasi atau Pesta Laut. Biasanya sih pesta laut ini dilaksanakan pada Bulan April. Pesta laut ini sendiri merupakan salah satu ungkapan rasa syukur dari hasil laut yang melimpah, serta memohon perlindungan selama nelayan pergi ke laut. Upacaranya sendiri dimulai dengan melabuhkan sesajen yang sebelumnya telah dibacakan sejenis mantra ke tengah laut.

Setelah kenyang menikmati cemilan sore, kami pun lagi-lagi melanjutkan perjalanan menuju Batulicin yang kira-kira berjarak 1 jam dari Pantai Pagatan. Selama diperjalanan kami semua tertidur dan akhir namun belum berakhir, kamipun mendarat di tempat peristirahatan kami selama di Batulicin, yaitu rumah Pia. Disana mama (Mama Pia) sudah menyambut baik kami bak anak sendiri yang pulang dari perantauan. Setelah bersih-bersih dan diberi makan lagi, kami semua merebahkan diri dikasur dan terlelap.

Menyiapkan energi untuk hari selanjutnya ...

to be continue..