Label

Minggu, 22 Desember 2013

I'm home


This innocence is brilliant, I hope that it will stay 

This moment is perfect, please don’t go away, I need you now 
And I’ll hold on to it, don’t you let it pass you by 




Tuhan. Sungguh aku tidak menyangka hari ini akan tiba. Hari yang ku nantikan sepanjang hidupku. Hari dimana akan menjadi hari bersejarah dalam hidup Keara Salsabila.

Aku kembali mematut diri didepan cermin besar yang ada dalam kamar cantik bernuansa putih ini. Beberapa jam lagi aku akan menjadi istri seorang Andra Hutama. Lelaki itu. Lelaki yang menemani ku selama hampir delapan tahun ini. 

Bagaimana aku bisa sampai pada tahap pernikahan tidak semulus dan seputih gaun pengantin yang sedang aku kenakan ini. Sungguh pengorbanan yang kami lakukan sangat panjang.

Aku bertemu dengannya sejak SMA dan kami menjalin hubungan yang putus-nyambung selama hampir delapan tahun ini. Lelah ? Jangan ditanya. Karena itulah hubungan yang aku dan Andra jalani ini seperti jalan berliku dan terkadang harus putus ditengah jalan. Tetapi entah kenapa, jalan itu selalu tersambung kembali pada Andra, begitu pula sebaliknya.

Aku tidak mengerti bagaimana hampir delapan tahun ini kami masih bisa bersama. Rasa bosan, jenuh sudah menjadi makanan kami sehari-harinya. Aku tidak mengerti berapa banyak Andra memiliki stok kesabaran menghadapi aku yang kekanakan dan manja ini. Seringkalinya kami putus adalah karena aku yang meminta. Tetapi ia selalu kembali dan menurunkan egonya untuk meminta maaf. Sungguh, Andra berhati seperti ibu peri.

Tak jarang setelah putus dari Andra, aku menjalin hubungan dengan lelaki lain. Begitupula dengan Andra, iapun menjalin hubungan dengan wanita lain. Tetapi semua itu tidak ada yang bertahan lama. Seperti sudah ditakdirkan Tuhan, jalan kami selalu dipersatukan kembali.

Jujur memang, hati Andra adalah tempat yang paling nyaman untuk aku pulang. Sehingga aku tidak bisa betah berlama-lama meninggalkan 'rumah' ku itu.

Lalu, bagaimana kami memutuskan akan menikah ?

Suatu malam saat kami bertengkar hebat. Aku merasa marah padanya karena ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Kekanakan bukan ? Tapi entah kenapa, saat itu emosiku benar-benar sedang berada dipuncak. 

Aku pergi meninggalkannya, namun aku merasa ada yang memelukku erat dari belakang.

"Keara, will you marry me?" bisiknya lembut tepat didaun telingaku. Aku menghentikan langkahku. Aku hanya bisa terdiam, mematung. "Ke, i love you so much. Aku nggak bisa jauh-jauh lagi dari kamu. Aku udah capek berantem terus sama kamu. So, will you marry me Keara Salsabilla ?" ulangnya lagi. Kali ini ia melepaskan pelukannya dan berlutut dihadapanku.

Aku masih diam dan memperhatikan apa yang ia lakukan. 

Andra mengeluarkan kotak beludru berwarna merah yang berisikan cincin indah didalamnya. Seketika itu jantungku berdegup kencang. Andra melamarku, batinku dengan perasaan yang campur aduk kala itu.

Dengan lembut Andra meraih tanganku dan menyematkan cincin emas putih itu di jari manisku. Aku semakin terkejut karena ternyata cincin itu pas berada di jariku. Padahal Andra tidak pernah mengajakku untuk membeli cincin seperti ini.

Tidak ada yang bisa aku katakan lagi selain hanya mengangguk dan kemudian memeluknya erat. "Aku mau, Ndra", jawabku sambil meneteskan air mata kebahagiaan.

"Ke, udah siap?" Seseorang dibalik pintu sana membuyarkan lamunanku.

Aku kembali menatap cermin dan memastikan penampilanku baik-baik saja. "Iya Ma". Aku menghampiri mama yang menunggu didepan pintu.

"Ya ampun, anak mama cantik banget". Mama memelukku erat. Aku hanya bisa membalas pelukan mama. Hatiku terlalu tegang saat ini dan mama sepertinya mengerti itu.

"Yuk sayang, ijab qabulnya mau dimulai". Mamapun menggandeng tanganku menuruni tangga.

Debar jantungku semakin bertambah kencang menyaksikan banyak tamu yang hadir di ruangan itu. Dan ditengah-tenga ruangan ada sebuah meja putih. Disana beberapa orang laki-laki sudah duduk menungguku. Diantaranya adalah ayahku, dan Andra. 

Andra terlihat sangat tampan dengan jas putih yang ia kenakan. Aku tersenyum lalu duduk disebelahnya.

"Baiklah, sudah siap?" tanya penghulu kepada kami berdua.

Kami mengangguk bersamaan. Lalu Andra menjabat tangan ayah, dan prosesi sakral itupun dimulai.

"Andra Hutama, saya nikahkan kamu dengan putri saya Keara Salsabila dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Keara Salsabila dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Aku menunduk dan meteskan air mata mendengarkan Andra mengucapkan kalimat itu. Dan akhirnya kami pun resmi menjadi sepasang suami istri.

Andra mencium tangan ayah, dan kemudian ia mencium keningku.

Tuhan. Seperti inikah kebahagiaan yang sebenarnya. Pada akhirnya aku benar-benar memiliki rumah untukku pulang. Rumah yang hanya ada aku penghuni didalamnya. Rumah yang hanya ada kami beruda untuk tinggal, aku dan Andra.

'You are the only exception'




22 komentar:

  1. selamat kakak atas pernikahannya..
    semoga menjadi keluarga yang harmonis dan barokah..

    putus nyambing 8 tahun? wah... kalau bukan jodohnya nggak mungkin selama itu.. semoga ke belakangnya tambah bahagia..

    salam kenal kak.. (www.makruf[dot]com)

    BalasHapus
  2. wahh saya belum menikah , itu diatas cuma cerita berdasarkan pengalaman temen :))

    iya salam kenal balik :D

    BalasHapus
  3. Menikah adalah mimpi dan harapan semua orang ya ^^

    BalasHapus
  4. Wuidih, ini udah nikah? Yaahh, pupus sudahh ~

    *kaburrrrr*

    BalasHapus
    Balasan
    1. yah sama juga -_- itu cuman cerita, akunya sih belum nikah haha

      Hapus
  5. Waduuuhhh... jadi kepengen nikah gue. . . :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. buruan deh bang, ehtapi cari calonnya duluu kalee hehe

      Hapus
  6. wewwww.. *merinding* sumpah demi apa ya ampun.. selamat kak :) dan salam kenal tentunya :)
    baru pertama kali kesini udah nikah ternyata .. huhu patah hati *loh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. deuuhh, beneran deh, suer, sumpaah, bukan aku yang nikaaah XD
      emang sih ceritanya berdasarkan pengalaman, tapi nikahnya enggak, belum hehe

      waahh, sering-sering mampir deh yaa :)

      Hapus
  7. wih jadi akhirnya bisa menikah dgn pria yg bertaun2 udah nemenin
    so sweet yak :-D

    kalo udah jodoh mah, mau putus nyambung ujung2nya tetep ijab sah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kak, gak nanya juga aku nikah apa belom ? huehehe :D

      iyaa gitu deh kak, kemana-mana perginya ujung-ujungnya bakalan kesitu juga :')

      Hapus
  8. Ceritanya keren, dari judulnya aja udah kerenakenbahasa Inggris. Iya, enak kayaknya nikah sama orang yang udah nemenin selama bertahun-tahun walau pun putus nyambung.

    Awalnya beranggapan sama kek komentar yang lain, kamunya udah kawin, ternyata itu cuma tambahan aja biar ceritanya nampol. Keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya emang enak, gak perlu sok-sok jaim lagi gitu dehh kalo udah kenal.

      haha iya sih, kalo gak gitu gak greget ^^

      Hapus
  9. Hiiii merinding bacanya. Ikut terharu semoga bisa ngalamin juga saat itu :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa, do'a kita sama deh ya :))

      btw thanks udah bewe :D

      Hapus
  10. Oh pantes namanya Keara, kirain pengalaman lo sendiri. :)
    baidewei ceritanya menginspirasi banget, kasian juga sih cewenya nunggu selama itu untuk dilamar. sewindu itu kan bukan waktu yang sebentar. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe iya gitu lah bang..
      walopun lama tapi happy ending ituu ... :')

      Hapus
  11. Ecieee...udah bisa nulis kaya gini? Kapan kamunya? #eh

    Itu cerinta sudah lumayan. Cek EYD nya lagi ya lain kali. Ada beberapa yang salah tuh, termasuk tanda bacanya.:)

    Semangat nulisss^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. akunya nunggu calon dulu ka *eh haha

      waahh iya nih, payah banget aku soal EYD kak, tar deh di cek..
      btw makasii ya sarannya kak ^^

      Hapus
  12. Haduh jadi penge cepet cepet nikah tapi belum ada calonnya...hehehehe

    BalasHapus
  13. waah...nikah emang sesuatu ya..apalagi udah pacaran selama 8 taun lamanyaaa...kereeeeennnnnn....

    BalasHapus
  14. Keren bangeeeeeet :')
    Itu namanya jodoh.
    Mau gimana pun lepas nya hubungan mereka, pasti ada jalan untuk kembali.

    BalasHapus