Berbeda. Kamu berbeda. Dari sekian banyak lelaki yang pernah ku temui, entah kenapa kamu memiliki magnet yang teramat besar untuk ku menjatuhkan hati. Kamu sederhana. Sangat sederhana. Ke kampus hanya dengan tas ransel biru mu dan celana belel yang menjadi favoritmu. Aku menyukai perpaduan antara itu.
Tapi ada suatu magnet yang lebih besar yang menarik ku untuk ikut dalam duniamu. Caramu berbicara. Ya, cara mu berbicara adalah magnet terbesar yang membuat ku jatuh hati. Tanya mengapa ? Logat jawa mu yang medok itu lah yang membuat telinga ku merasa geli ketika kamu mengucapkan kata-kata. Geli sekaligus mengesankan. Aku suka sekali mendengarkan setiap kata yang kamu lontarkan dengan logat medok mu itu. Walaupun terkadang aku sedikit susah untuk memahaminya, tapi tak masalah bagi ku jika harus mendengarmu berkali-kali mengucapkan kata itu.
Kala itu di satu mata kuliah sastra asing, entah kebetulan atau apa, aku mendapat tugas satu kelompok dengan mu. Memperhatikan gerak-gerikmu , memperhatikan kamu melontarkan bahasa asing dengan logat yang tak kunjung hilang, adalah satu hal yang membuat ku merasa nyaman. Terlebih dengan candaanmu yang terkadang jayus dan bulu mata lentik mu yang membuat ku merasa iri, mengapa seorang lelaki dianugerahi bulu mata secantik itu. Tak masalah. Semua itulah yang membuat hati ini selalu berdebar ketika berada di dekatmu. Rasanya, ingin selalu mengulang dan mengulang mata kuliah yang sebenarnya akupun merasa bosan mengikutinya.
Sederhana saja. Aku menyukai segala bentuk kesederhanaan yang ada pada dirimu. Ya, sesederhana itu.
Karena dengan sederhana, dirimu menjadi sangat indah.
Jadi jangan pernah kamu hilangkan kesederhanaan sepaket dengan logatmu itu, karena itulah yang membuat ku menyukaimu, lelaki berlogat kental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar