Label

Minggu, 17 November 2013

Cinta Pertamaku

Hujan yang menyambut dinginnya malam ini mengingatkanku pada lelaki itu. Lelaki yang selalu aku rindukan kehadirannya disetiap malam. Lelaki yang selalu kurindukan dekapan hangatnya. Lelaki yang selalu kurindukan caranya menghiburku ketika aku merasa sedih dan kecewa. 


Aku begitu merindukannya kali ini. Sungguh, seharusnya ia ada disini bersamaku, menemaniku. Sayangnya tidak. Aku hanya bisa menatap fotoku dengannya yang berbingkai figura cantik yang kuletakkan di atas meja belajarku. 

Aku merindukan cinta pertamaku. 

Cinta pertamaku itu kamu. Lelaki yang pertama kali kukenal di dunia ini. Lelaki yang pertama kali mengusap lembut rambutku ketika aku menangis. Cinta pertamaku itu kamu. Lelaki yang pertama kali menggenggam jemariku disaat aku terluka. Lelaki yang pertama kali memberikan senyum indahnya dan berhasil mendamaikan hatiku.

Cinta pertamaku itu kamu, Ayah.

Disaat dia mengucapkan kata cintanya kepadaku, sesungguhnya kamu yang lebih dulu memberikan itu untukku. Disaat dia menggenggam erat jemari tanganku, sesungguhnya kamu yang lebih dulu memberikan kehangatan disetiap jengkal genggaman jemari itu. Disaat dia memberikan kecupan sayang dikeningku, sesungguhnya kamu yang terlebih dulu mendekapku dan memberikan kecupan lembut itu. Disaat dia menawarkan beribu kebahagiaan untukku, sesungguhnya kamu yang lebih dulu memberikanku kebahagiaan tanpa pernah aku memintanya.

Ayah, kamulah cinta pertamaku.

Disaat para lelaki berusaha mendekatiku, kamu selalu memasang benteng pertahanan demi melindungku hanya untuk satu tujuan, kamu tidak menginginkan aku terluka. Disaat para lelaki berusaha menarik perhatianku, kamu orang pertama yang lebih dulu ku perhatikan.

Ayah, kamulah cinta pertamaku.

Kamulah yang mengajarkanku cinta yang sesungguhnya, bagaimana kamu mencintaiku tanpa syarat. Bagaimana kamu mencintaiku dengan tulus ikhlas dan tak kenal pamrih. Kamulah yang mengajarkanku bagaimana seharusnya aku menjadi perempuan dewasa yang tangguh. Walaupun aku tau, didalam hatimu aku masih seorang gadis kecil yang membutuhkan perlindungan darimu.

Ayah, kamu akan menjadi cinta pertama dan cinta terakhirku di dunia ini. Kamu akan tetap menjadi lelaki terhebat pertama yang akan selalu aku banggakan kepada dunia, kamulah pahlawan pertamaku. 

Aku mencintaimu, Ayah.

dari peri kecilmu yang sedang berjuang membanggakanmu.

2 komentar: