Kepercayaan seperti kertas, sekali dihancurkan ia tidak akan pernah bisa kembali
***
Bayangan Andra bermain dibenaknya, Andra, laki-laki yang ada didalam foto itu. Laki-laki yang hampir setengah tahun ini bersamanya. Perkenalan keduanya begitu singkat. Mereka bertemu dalam sebuah acara kampus, lalu saling berkenalan. Ayla menyukai Andra karena kecuekan yang dimiliki Andra saat itu. Namun tak disangka-sangka, ternyata Andra pun menaruh hati pada Ayla. Pendekatan yang dilakukan Andra sangat singkat dan ketika ia menyatakan perasaannya pada Ayla, gadis itu belum berani mengiyakan.
Ayla belum memiliki kepercayaan penuh pada Andra. Ia butuh waktu, dan tak secepat itu. Apalagi ia belum pernah kenal dengan Andra sebelumnya. Ia tahu siapa Andra, tapi ia tidak tahu bagaimana sifat Andra, bagaimana gadis-gadis lain yang ada disekeliling Andra. Terlebih lagi Ayla pernah merasa kecewa karena sebuah hubungan, ia dikecewakan, ia dibohongi. Itu semua membuat hatinya sulit meraba, sulit menerima, dan sulit menaruh percaya begitu saja pada seorang pria. Namun Andra tak menyerah, ia tetap berusaha meyakinkan Ayla.
Ayla tersenyum, hatinya menghangat seketika mengingat bagaimana ia menerima Andra setelah laki-laki itu merasa digantung olehnya. Laki-laki itu berhasil membuat Ayla melupakan kesedihannya, dengan sifatnya yang cuek, membuat Ayla penasaran seperti apa sebenarnya Andra. Namun dibalik itu semua, Ayla masih sulit percaya dengan Andra. Andra adalah tipikal laki-laki yang mudah dekat dengan siapa saja, welcome, bahkan menurut Ayla terlalu welcome, membuat Ayla harus menahan rasa cemburunya melihat pertemanan Andra yang banyak dikelilingi wanita-wanita lainnya.
Beberapa hari ini hubungan mereka sedang dalam kondisi buruk. Ayla tidak bisamenyembunyikan kecurigaan dan kecemburuan yang dirasakannya. Ia selalu mengkomunikasikan hal itu dengan Andra, tapi Andra tidak begitu banyak menanggapi. Ia hanya meyakinkan Ayla bahwa ia tidak akan pernah membohongi dan mengkhianati Ayla. Namun sekali lagi, sangat sulit Ayla menerima perkataan itu, pernyataan itu.
Keduanya berkomunikasi seperlunya saja, saling cuek, acuh, walaupun sebenarnya dalam hati Ayla ingin berteriak, tapi ia tidak tahu salah apa yang telah dilakukan Andra. Andra tidak membalas smsnya dengan cepat karena sedang sibuk? Atau secara tak sengaja, Ayla pernah beberapa kali menemukan pesan singkat yang dikirim Andra kepada wanita lain, yang Ayla tau itu tak hanya sekedar pesan singkat biasa. Hati Ayla semakin merenggang. Menjauh dari rasa percaya yang ingin dibangunnya untuk Andra.
Menjawab sikap Ayla, Andrapun seakan tak acuh dengan itu semua. Ayla paham, mungkin Andra lelah. Lelah menghadapi sikap kekanakan yang dimilikinya. Lelah selalu dicurigai, lelah selalu dicemburui, lelah selalu dituduh Ayla selingkuh, walaupun Ayla tidak tahu persis kebenarannya seperti apa.
Namun satu hal yang perlu Andra tau. Ayla ingin sekali percaya padanya, namun tidak bisa karena dulu Ayla pernah sangat percaya, tapi kecewalah yang ia rasakan, kebohongan lah yang ia dapatkan. Ayla tidak ingin lagi merasakan bagaimana sakitnya itu. Ayla sangat menyayangi Andra. Ia mencintai Andra. Begitu berartinya Andra dalam hidup Ayla..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar