Label

Minggu, 04 Januari 2015

Ketika semua adalah pilihan

Ketika mencintaimu adalah pilihan, maka biarkanlah aku memilihnya dengan segala resiko yang akan aku terima. Ketika mencintaimu adalah kebahagiaan, maka biarkanlah aku berbahagia dengan cinta yang ku berikan untukmu.

Sungguh tak usah ku sebutkan berulang-ulang betapa aku menyayangimu. Betapa aku memiliki harapan yang begitu besar atas cintamu, cinta kita, yang pernah kita utarakan. Cinta yang pernah kita junjung begitu tinggi, begitu indah, dan begitu sempurna. Tiada yang ku ingini lagi selain, hanya bersamamu dan mewujudkan seluruh impian indah kita.


 

Maka kini, ketika mempertahankanmu adalah sebuah pilihan, se-tidak-logis apapun pilihan itu, akan ku lakukan. Aku percaya, hatimu begitu dalam untuk hanya sekedar menganggapnya ini main-main. Aku percaya, hatimu terlalu besar untuk hanya sekedar menganggapnya ini ketidakseriusan. Maka biarkanlah aku mencobanya, mempertahankannya, dan menunggunya. Menunggu hatimu kembali utuh untuk mempercayakan cinta yang kita punya.

Aku tidak memiliki banyak permintaan. Hanya bertahanlah. Kuatlah untuk semua badai, angin, topan yang kelak akan datang lebih dahsyat dari ini. Seperti yang pernah kau utarakan, semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang akan menerpanya. Maka izinkanlah aku meminta untuk kau menguatkan akarmu, dan aku akan mempertahankannya agar ia tumbuh menjadi sebuah pohon yang kokoh.

Disaat aku berjuang, yang ku butuhkan hanyalah kepercayaanmu bahwa aku bisa melakukannya, maka aku akan percaya kaupun bisa melakukan seperti apa yang ku lakukan. Bertahan, berjuang, walau kita tau semuanya tidak akan mudah.



3 komentar: