Label

Minggu, 01 Mei 2016

Seseorang bernama; masa lalu

Aku masih disini ketika, kamu masih disana, pun ketika kamu kembali, aku tak seakan benar-benar menutup pintu, toh pada nyatanya pintu ini masih terbuka, ya, terbuka dengan sangat lebar.

Bahkan ketika aku berpikir, aku telah lama pergi meninggalkanmu-yang-lebih-dulu-meninggalkanku, toh pada nyatanya, ketika mata itu ku tatap kembali, aku masih merasakan debar yang sama, aku masih merindu.


Masa lalu ialah hal yang sangat sulit ditinggal pergi, aku pun merasakannya. Namun, hati ini telah-dan-masih memilihmu sebagai pengantarku berlalu pergi dari tempat bernama masa lalu itu. 

Tapi hatimu ? Aku sangsi; apakah ia ingin benar-benar pergi ? ataukah hanya sekedar pelampiasan emosi, yang pada nyatanya, engkau masih merindunya ?

Detik ini pun aku masih tidak bisa, jika harus bersaing dengan seseorangmu yang bernama masa lalu itu. Aku tidak sanggup, sayang. Jika kelak aku akan tetap kalah darinya, jangan dilanjutkan. 

Aku benci berada dalam bayang-bayang itu. Aku benci membayangkan dan berhadapan pada kenyataan bahwa aku harus berusaha menang dari masa lalumu itu, aku tidak bisa. 

Karena masa lalu dan masa depan, tidak akan pernah bisa berdampingan. Jika kamu masih tidak cukup kuat untuk melanjutkan perjalanan dan melepaskan, jangan bawa aku, jika akhirnya kamu akan tetap menjemputnya sebagai yang akan kamu namakan menjadi masa depan. Lalu aku ? Mau kamu namakan apa?

Pelampiasan.

Pelarian.

Bahkan aku menerimanya.

Yang tidak bisa aku terima adalah ketika kamu mencoba, bukankah seharusnya kamu harus ?

Ketika kamu mencoba untuk bersamaku. Lalu ketika percobaanmu gagal ? Akan seperti apa aku ? 

Yang kamu lakukan adalah harus. Keharusan bertahan pada keyakinan, bahwa jika kamu menginginkan, lakukan. Namun jika tidak, tinggalkan, segera.

Hati ini bukan permainan, yang dengan mudah kamu tinggalkan ketika kamu tidak bisa mencoba menyukainya, namun, kamu tetap kembali hanya untuk memainkannya.

Sayang, kamu tau ? Harapan itu sangat sakit jika ia akan terus berkembang hanya menjadi harapan.

1 komentar:

  1. Curhat ya Mba, saya Warga WB dari Kalsel, jika berkenan berkunjung ya ke BLOG saya imeher.blogspot.co.id :)

    BalasHapus