Kesyukuran ini tidak berhenti dimana saya kemudian stalking isi dari post-post di blog ini, yang mana memang sebagian besar berasal dari hati dan sedang benar-benar saya alami.
Hati adalah satu hal yang tidak bisa kita tebak bagaimana arah dan muaranya. Selama ini apa yang saya tulis berisikan kekecewaan karena laki-laki, dimana sebagian besar isi dari tulisan ini mewakili bagaimana saya pernah bahagia dan kecewa dengan laki-laki yang pernah menjadi bagian dalam hidup saya.
Selasa, 23 Oktober 2018
Selasa, 31 Oktober 2017
Terkadang ada hal yang tidak perlu kamu rasakan agar semuanya bisa berjalan baik-baik saja, agar semuanya bisa berjalan seperti sedia kala tanpa perlu kamu merasa ada yang hilang dan agar tidak ada bulir bulir harapan yang tumbuh diantaranya.
Terkadang, ada hal yang tidak harus kamu akui, agar semuanya tetap terasa samar, dan akhirnya memudar, karena jika kamu mengakui dan akhirnya tersadar, kenyataan tetap pada kenyataan yang tidak akan bisa berubah.
Ketika otak telah dari awal memberi peringatan, bahwa yang kamu lakukan adalah hal yang nantinya akan meninggalkan bekas sedemikian, namun hatimu tetap memaksa dan berkata "semuanya akan baik-baik saja" atau "tidak akan ada perubahan apapun", namun nyatanya, siapakah maha penggerak hati ini? Bukan kamu, bukan siapapun, ketika perlahan Allah meniupkannya, otak yang bekerja sama dengan logika saja tidak akan bisa menyangkal, apalagi hatimu yang sebenarnya lemah namun bertahan pada ego yang tinggi itu, dan akhirnya mereka kalah.
Bayangkan itu hal yang akan terjadi pada dirimu, setega itu kah? Kamu pasti tidak akan pernah merelakan orang yang menjadi peganganmu, diingini oleh orang lain, bahkan diharapkan oleh orang lain. Setidakbaiknya hubunganmu, dalam hati kamu pasti menyayanginya dan tidak menginginkannya. Ya begitulah, sebenarnya otak dan hatipun sangat tau hal hal seperti itu, tapi sekali lagi, melihat bagaimana ia menyayangimu sebegitunya, perasaan ingin itu perlahan muncul.
Terkadang, ada hal yang tidak harus kamu akui, agar semuanya tetap terasa samar, dan akhirnya memudar, karena jika kamu mengakui dan akhirnya tersadar, kenyataan tetap pada kenyataan yang tidak akan bisa berubah.
Ketika otak telah dari awal memberi peringatan, bahwa yang kamu lakukan adalah hal yang nantinya akan meninggalkan bekas sedemikian, namun hatimu tetap memaksa dan berkata "semuanya akan baik-baik saja" atau "tidak akan ada perubahan apapun", namun nyatanya, siapakah maha penggerak hati ini? Bukan kamu, bukan siapapun, ketika perlahan Allah meniupkannya, otak yang bekerja sama dengan logika saja tidak akan bisa menyangkal, apalagi hatimu yang sebenarnya lemah namun bertahan pada ego yang tinggi itu, dan akhirnya mereka kalah.
Bayangkan itu hal yang akan terjadi pada dirimu, setega itu kah? Kamu pasti tidak akan pernah merelakan orang yang menjadi peganganmu, diingini oleh orang lain, bahkan diharapkan oleh orang lain. Setidakbaiknya hubunganmu, dalam hati kamu pasti menyayanginya dan tidak menginginkannya. Ya begitulah, sebenarnya otak dan hatipun sangat tau hal hal seperti itu, tapi sekali lagi, melihat bagaimana ia menyayangimu sebegitunya, perasaan ingin itu perlahan muncul.
Jumat, 16 Desember 2016
Its' Over, Really
It hurts like hell when someone makes you feel special then suddenly
leaves you hanging, and you have to act like you don’t care at all.
Entah sudah berapa menit mereka
hanya saling tatap, saling menghela napas panjang, dan saling memejamkan mata,
penat. Putri tidak perlu waktu lama untuk memahami maksud sahabatnya itu,
bagaimana ia menceritakan semuanya, bagaimana ia berusaha jujur pada Putri, sahabatnya,
sahabat yang selalu Putri nobatkan sebagai –best friend sejak zaman belum kenal
make over, naked, dan berbagai merk make up lainnya-
“So, Sa, do you love him ?”,
tanya Putri menatap lekat pada manik mata Khansa. Yang ditanya hanya membalas
tatapan mata Putri dengan berkaca-kaca.
Selasa, 08 November 2016
A Beautiful Mistake
I've
already missed you so much to the point that has reached its climax. I
miss us being so close and telling each other everything. Just wait
babe, wait for me..
With love,
Abi
With love,
Abi
Bimbang
Aku menatap kosong ke arah
lapangan basket. Aku tengah menunggui Raya, sahabatku yang sedang menyelesaikan
kuliah siang hari ini. Di tanganku ada segelas cappuccino ice yang telah
meleleh. Ya, meleleh, melebur menjadi es. Sama seperti hatiku saat ini.
“Cemberut aja lo Gi,” Seseorang dari belakang mengejutkanku, ternyata Raya telah selesai dengan
kuliah statistika dasarnya hari itu. Aku hanya tersenyum.
Minggu, 26 Juni 2016
a love letter for you
Terimakasih..
Terimakasih untuk malam ini..
Terimakasih untuk senyum, canda, dan tawa yang kamu berikan...
Minggu, 01 Mei 2016
Seseorang bernama; masa lalu
Aku masih disini ketika, kamu masih disana, pun ketika kamu kembali, aku tak seakan benar-benar menutup pintu, toh pada nyatanya pintu ini masih terbuka, ya, terbuka dengan sangat lebar.
Bahkan ketika aku berpikir, aku telah lama pergi meninggalkanmu-yang-lebih-dulu-meninggalkanku, toh pada nyatanya, ketika mata itu ku tatap kembali, aku masih merasakan debar yang sama, aku masih merindu.
Langganan:
Postingan (Atom)